Mari Bergembira

Apa mungkin kiamat memang sudah dekat?

Maksudku tentu bukan kiamat skala besar yang takdirnya hanya Tuhan yang mengetahui.

Namun kiamat kecil di antara kita.

Oh, aku merasakan dunia semakin hampa.

Kata “Na” tidak memuaskanku untuk diletakkan di depan percakapan.

Begitu juga janji “sampai nanti” yang lebih sering tanpa arti.

Atau mungkin,

Memang aku perlu menarik diri sedikit.

Seperti yang selalu aku bisikkan kepada diri sendiri sejak berbulan-bulan silam.

Tak pernah berhasil.

Semoga hanya aku.

Selamat malam, bersenang-senanglah bersama malam.

Masih panjang.

Lampu masih bersinar mungkin sampai sejam kemudian.

Mari bergembira!



Leave a comment